Kamis, 28 Juli 2016

29 Juli 2016


BERBAGAI PEMIKIRAN DALAM KESEHARIAN..


Semua benar - benar jadi berantakan,ketika mengetahui bisnis keluarga tidak berjalan lancar, dimana sandang pangan keluarga semua terpenuhi dari bisnis tersebut. tanggung jawab semakin terasa ketika Andi sebagai anak pertama dalam keluarganya semakin berumur dan semakin tua. semakin dia tumbuh semakin dia tau maka semakin banyak tanggung jawab yg menyertainya baik secara sadar atau tidak. seseorang akan tumbuh dewasa tapi tidak selalu diiringi dengan pemikirannya. kesalah pahaman masyarakat ( mayoritas ) mengenai arti kata dewasa menurut saya begitu sederhana. punya penghasilan atau bisa menghasilkan dalam artian materi.saya sebagai penulis bukanlah orang yang berwawasan luas ataupun idealis, namun corat coret di 3c ini lah yang membantu saya sedikit meringakan pikiran.


Awal mula anggap saja saya itu sebagai andi. anak sd yang baru lulus dan ingin mencari banyak teman dan kesenangan di waktu smp. sebagai salah satu murid baru di smp negri andi cukup optimis, kalau dia bisa mendapatkan apa yang dia cari disini. dan itu benar, baru 1 minggu dia mengikuti ospek dll dia sudah menjadi ketua kelas serta pengurus osis. banyak teman banyak kegiatan itulah keseharian andi di awal semester 1 ini. bermodal otak pas"an dan sifat pelupa yang lumayan akut permasalahan dan berbagai permasalahan selalu di lalu di terima atau di telan mentah" dengan pasrah. wajar menurut saya anak seumuran segini juga rata" yang di pikirin atau yang di cari cuma kesenangan. beban atau tanggung jawab bukanlah jadi persoalan yang penting have fun, thats all i need.

Kebahagiaan, punya pacar punya banyak teman, punya hobi, semua keinginan seolah" bener" terpenuhi secara instan. manusia tak akan pernah merasa puas, hal ini juga yang tak di sadari andi yang masih berumur 12 tahun ini. namun tanpa di sadari ada sesuatu yang mengusik, perlahan lahan seolah" pola pikir andi memberontak mulai muncul berbagai pertanyaan di kepalanya. semakin berjalannya waktu kebahagiaan semakin memudar, dan pertanyaan" tersebut semakin nyata dalam pikiran andi. Sampai suatu saat..

Andi sendiri tak tahu apa itu sebenernya arti kebahagian bagi dirinya sendiri, dan pertanyaan pertanyaan tersebut semakin menghantui andi. untuk beberapa saat andi merasa waktu seolah" berhenti namun tanpa sadar waktu semakin cepat berlalu. sadar dirinya akan naik ke kelas dua dia sudah di keluarkan dari osis, serta hanya memiliki beberapa teman, yg bahkan jumlahnya gk sampai 5 orang. secara keseluran sifat andi berubah 180 drajat dari yang banyak omong jadi pendiam dari yang biasa aja menjadi aneh. bahkan untuk melewati 1 hari di sekolah gak jarang dia tak mengucapkan 1 patah katapun dari mulutnya, ntah itu murid ataupun guru yang berurusan dengannya dia hanya diam.

seiring berjalannya waktu andi mulai terasingkan, mulai masuk sekolah hingga bell pulang dia tak pernah beranjak dari tempat duduknya. waktu terasa begitu lambat namun di saat yang bersamaan terasa begitu cepat. berfikir terus berfikir, sampai lelah terus berfikir berusaha menyadari kondisinya yang seperti ini, andi semakin terjebak dalam pemikirannya sndiri. kehidupan yang dia jalani seolah" dia jalani karna dia hidup, gak lebih. semakin terasingkan, bahkan dalam pembentukan kelompok dia hanya sendiri, di mana anak" di sekelilingnya saling menata dan menghimpitkan meja dengan kelompoknya masing", dia tak beranjak dari kursi. karna tak ad teman sekelas yang peduli ataupun ingin mengajak andi dalam kelompknya andi lebih memilih diam. tatapan sayu menghadap papan dengan mimik tanpa ekspresi itulah yang akhirnya di pilih andi. dia tau, beberapa teman sekelas dalam kelompok tersebut menoleh kearah dirinya dengan ekspresi seolah" mengatakan dia aneh, beberapa teman lain ada yg membicarakannya secara bisik", dia tau dan mendengar tapi apa yg bisa dia lakukan dalam kondisi itu ? dia mulai coba memperhatikan sang guru, dan guru yang ada di situpun hanya bisa geleng-geleng kepala sambil membagikan tugas dalam tiap kelompok. dan dengan sedikit kelonggaran sang guru membagikan tugas yang lebih sedikit andi yg hanya duduk seorang diri. dari sini andi andi sudah mulai terbiasa memasang mimik wajah cuek/ketidakpeduliannya. yang jelas bagi andi inilah dirinya yang sekarng, seperti inilah situasi beserta kondisinya. dan beginilah hidupnya yang sekarang